12 April 2009

Runtuhnya Konstruksi Plaza Simpanglima Semarang

Konstruksi bangunan di salah satu lantai Plasa Simpanglima Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 16.15 WIB kemarin ambrol dan menewaskan satu orang.
Bagian bangunan yang ambrol terdapat di lantai 5 pusat perbelanjaan di pusat Kota Semarang itu. Reruntuhan bangunan menimpa counterTelkom Speedy yang berada di lantai bawah.Dalam insiden ambrolnya balok sepanjang 8 meter dengan ketebalan 30 cm itu, seorang pegawai Telkom Speedy, Feby Nur Cahyo,33,tewas di lokasi kejadian akibat tertimpa reruntuhan.

Sementara dua pegawai lainnya, Iin Dwi Anggraini, 23, warga Jalan Lintang Trenggono, Tlogosari, Semarang,dan Novi Hermiyati, 23,warga Kanalsari Barat I Semarang Timur,mengalami luka parah. Keduanya langsung dilarikan ke RS Telogorejo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Reruntuhan juga mengenai salah seorang pengunjung bernama Yuniati, 33,warga Brondongan Tengah, Semarang Barat, hingga pingsan. Menurut saksi mata di lokasi kejadian,Winda, 19, sebelum kejadian, ada suara reruntuhan bagian gedung tapi kecil-kecil.

"Kejadiannya begitu cepat sehingga tak sempat menyelamatkan diri,"ujar Winda,penjaga stan komputer.Jarak antara konstruksi yang ambrol dengan
counter Speedy sekitar 9 meter.Feby tewas akibat kepalanya tertimpa reruntuhan. Kapolwiltabes Semarang Kombes Pol Edward Syah Pernong di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Dia mengatakan harus ada tim ahli konstruksi agar bisa memberikan penilaian terhadap kualitas pelekatan balok yang ambrol. "Ada kesalahan dari manajemen dan kelalaian manajemen apa tidak.
(Pengelola gedung) bisa kena Pasal 389 KUHP tentang kelalaian dan undang-undang konstruksi bangunan yang sesuai dengan ketentuan,"tandas Kapolwil. Polisi kemarin telah memintai keterangan 10 orang saksi, antara lain petugas keamanan, manajer, pengelola gedung, dan orang di sekitar kejadian. Direktur Operasional PT Plasa Simpanglima Chris Saputro menegaskan, pihaknya siap bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Semua kita tanggung, terutama pada korban,karena kita pakai hati nurani.Soal bangunan, biar tim ahli nanti yang mengalkulasi," ujar dia tadi malam.
Menurut Chris,Plasa Simpanglima dibangun sekitar tahun 1988-1989. Setelah itu pihaknya belum bisa memastikan apakah sudah pernah direhab atau belum. "Perlu saya buka-buka dulu (datanya)," ujarnya. Dijelaskan Chris, soal kelaikan bangunan menurutnya masih laik sekali karena belum sampai berumur 30 tahun. Disinggung mengenai kemungkinan ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut, dia belum bisa memastikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Artikel Terbaru

Komentar Terbaru

R' News, Story, N Education Copyright © 2009 Template by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal Network Stop Dreaming Start Action